21 Januari 2009

KRISTEN RABUN AYAM

 1peter5_7-song Di tengah semaraknya berbagai jenis “penyakit,” penyakit rabun ayam menjadi semakin tidak dikenal orang lagi.  Mungkin sekali penyebabnya adalah orang melihat hal yang wajar ketika menjelang hari gelap, penglihatan seseorang melemah, bahkan kabur.  Padahal, gejala itu menandakan bahwa orang yang mengalaminya sedang mengidap rabun ayam.

Dalam hidup sebagai orang percaya pun kita perlu waspada pada gejala “rabun ayam rohani.”  Tidaklah sehat secara rohani bila seorang Kristen, ketika hidupnya mengalami goncangan dan jalan terasa gelap, tidak tahu lagi mesti bagaimana, lantas tidak mampu lagi memandang dengan “mata rohani”nya.  Bukankah “mata rohani” seharusnya justru terpentang lebar-lebar ketika hidup mulai “menggelap”?  Sebab ketika hidup ini masih “terang terang saja,” kita tidak perlu bersusah payah memandang dengan “mata rohani” kita, bukan?

Memang tidak mudah membuka lebar-lebar “mata rohani” ketika hidup “menggelap.”  Bahkan sulit sekali, untuk orang yang “sehat rohani” sekalipun.  Namun, bukankah itu tantangan, ujian bagi kemampuan “mata rohani” kita dalam memandang hidup?  Bukankah justru akan ketahuan apakah “mata rohani” itu masih berfungsi baik, atau justru sudah rabun ayam ketika harus melihat dalam hidup yang “menggelap”?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar